Bareskrim Polri Periksa Ismail Bolong Terkait Kasus Tambang Ilegal

Polisi tengah melakukan pemeriksaan terhadap Ismail Bolong, mantan anggota yang terjerat kasus tambang ilegal di Kalimantan Timur (Kaltim) dan isu uang panas ke kantong Perwira Tinggi (Pati) Polri. Dia ramai diperbicangkan di sosial media usai videonya viral terkait pengakuan atas perkara tersebut.

Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto membenarkan pemeriksaan terhadap Ismail Bolong. Agenda tersebut berlangsung di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.

“Ya betul sedang dalam pemeriksaan,” tutur Pipit saat dikonfirmasi, Selasa (6/12/2022).

Bacaan Lainnya

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyebut segera mencari keberadaan Ismail Bolong. Bareskrim pun telah melakukan gelar perkara terkait kasus dugaan suap tambang ilegal di Kalimantan Timur (Kaltim) yang menyeret nama Ismail Bolong.

Hal ini disampaikan Listyo Sigit ditemui usai Konferensi Pers di Kantor Kemenko Polhukam RI, Jakarta Pusat, Senin 5 Desember 2022.

“Yang jelas Pak Dirtipidter dengan timnya kemudian juga dengan Kapolda Kaltim sudah saya perintahkan untuk mencari tapi tentunya saat ini sedang berjalan dan nanti kalau progresnya ada perkembangan pasti segera disampaikan ke rekan-rekan,” kata dia.

Dia menyebut status hukum Ismail Bolong juga segera disampaikan. Pasalnya, kata dia, kasus ini masih ditangani oleh Bareskrim Polri dan Polda Kalimatan Timur.

“Nanti secara teknis akan dijelaskan pada saat yang bersangkutan sudah bisa kita bawa,” ucap Listyo.

Sebelumnya, Bareskrim Polri telah melakukan pemeriksaan terhadap istri dan anak dari Ismail Bolong, mantan anggota yang terlibat kasus tambang ilegal di Kalimantan Timur (Kaltim), serta isu setoran uang panas ke perwira tinggi (Pati) Polri.

Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto tidak merinci banyak hasil dari pemeriksaan tersebut.

“Hasilnya lancar-lancar saja dan semua semakin menguatkan satu sama lainnya,” tutur dia kepada wartawan, Jumat 2 Desember 2022.

Menurut Pipit, pemanggilan keduanya tentu memiliki hubungan dengan penanganan kasus tersebut. Terlebih, keluarga Ismail Bolong itu turut memiliki peran dalam usaha yang dijalankan.

“Itu kan korporasi, anaknya sebagai Dirut, istrinya yang melakukan transaksi. Tidak mungkin penyidik memanggil yang tanpa ada hubungannya,” kata dia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *