Jakarta – Militer Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat menembakkan rentetan rudal ke laut sebagai tanggapan atas penembakan rudal balistik Korea Utara di atas wilayah Jepang.
Korea Utara yang bersenjata nuklir menembakkan rudal balistik jarak menengah di atas Jepang untuk pertama kalinya dalam lima tahun pada hari Selasa (4/10). Hal ini mendorong Tokyo untuk mengeluarkan peringatan evakuasi bagi beberapa penduduk.
Dilansir kantor berita AFP, Rabu (5/10/2022), militer Korsel menyatakan bahwa pihaknya militer dan Amerika Serikat melakukan latihan bersama sebagai tanggapan, menembakkan rudal-rudal darat-ke-darat ke Laut Timur, juga dikenal sebagai Laut Jepang.
Kepala Staf Gabungan militer Korsel menyatakan, dalam latihan bersama itu, militer kedua negara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ATACMS ke perairan “untuk secara tepat menyerang target virtual.”
“Ini menunjukkan kemampuan dan kesiapan untuk menetralisir asal provokasi sambil mempertahankan postur pemantauan yang konstan,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Militer Korsel juga mengkonfirmasi bahwa sebuah rudal Korea Selatan gagal segera setelah diluncurkan dan jatuh, tanpa menimbulkan korban.
Sebelumnya, pada hari Selasa, jet tempur Korea Selatan dan AS juga telah melakukan latihan pengeboman di sebuah sasaran di Laut Kuning.
Latihan tersebut bertujuan untuk “memastikan bahwa kami memiliki kemampuan militer yang siap untuk menanggapi provokasi oleh Korea Utara jika itu terjadi,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby kepada CNN.
“Seharusnya tidak sampai seperti itu. Kami telah menjelaskan kepada Kim Jong Un bahwa kami bersedia untuk duduk tanpa prasyarat. Kami ingin melihat denuklirisasi semenanjung Korea,” katanya.
“Dia belum menunjukkan kecenderungan untuk bergerak ke arah itu – dan sejujurnya dia bergerak ke arah yang berlawanan dengan terus melakukan uji coba rudal ini, yang merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan,” cetusnya.
Peluncuran rudal balistik Korut ke wilayah Jepang pada Selasa (4/10) merupakan peluncuran rudal kelima Pyongyang dalam 10 hari terakhir. Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengecam peluncuran terbaru Korea Utara itu “dengan sekeras-kerasnya”.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menyebut peluncuran itu sebagai “provokasi”, dan bersumpah akan memberikan “respons tegas”.