4 Amal Jariyah yang Tidak Putus Pahalanya dalam Islam

sedekah 
Jakarta, Insertlive – Memiliki amal jariyah dapat membuat kita memiliki pahala yang tidak terputus meskipun sudah meninggal dunia.Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk memanfaatkan kehidupan kita selama di dunia, salah satunya adalah dengan melakukan amal jariyah. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadis berikut:

اغْتَنِمْ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

Artinya: “Rebutlah masa hidupmu sebelum datangnya saat kematianmu.” (HR. Ibnu Abbas).

Hadis ini menekankan agar kita selalu senantiasa memanfaatkan kehidupan kita selama di dunia dengan sebaik-baiknya untuk melakukan amal kebaikan sebelum ajal menjemput.

Ada beberapa amalan yang termasuk ke dalam amal jariyah. Simak penjelasan berikut.

sedekahsedekah/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Heru Anggara

Apa yang Dimaksud dengan Amal Jariyah

Sebelum kita masuk ke beberapa amalan yang masuk ke dalam amal jariyah, ada baiknya kita pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan amal jariyah.

Amal jariyah adalah amal yang tidak terputus pahalanya meskipun kita sudah meninggal dunia. Amal jariyah ini bisa kita lakukan sebagai bentuk tabungan pahala untuk di akhirat kelak.

Meskipun kita sudah meninggal dan tidak dapat melakukan amal sholeh, amal jariyah ini masih dapat memberikan kita pahala selama syafaatnya masih mengalir di dunia. Hebat, bukan?

Dari penjelasan tersebut kita dapat memahami bahwa amal jariyah ini berkaitan dengan perbuatan yang mendatangkan manfaat bagi orang lain di dunia. Sebagaimana dengan yang disebutkan dalam hadits Rasulullah saw. berikut:

خَيْرُ الناسِ أَنفَعُهُم لِلنَّاسِ

Artinya: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (HR Ath-Thabrani).

Wakaf Termasuk Amal Jariyah yang Disunnahkan Nabi?

Wakaf juga termasuk amal jariyah yang disunnahkan Nabi Muhammad saw. Berwakaf termasuk ke dalam tujuh amal jariyah yang bersifat situasional sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut:

إِنَّ مِمَّا يَلْحَقُ الْمُؤْمِنَ مِنْ عَمَلِهِ وَحَسَنَاتِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ عِلْمًا عَلَّمَهُ وَنَشَرَهُ وَوَلَدًا صَالِحًا تَرَكَهُ وَمُصْحَفًا وَرَّثَهُ أَوْ مَسْجِدًا بَنَاهُ أَوْ بَيْتًا لاِبْنِ السَّبِيلِ بَنَاهُ أَوْ نَهْرًا أَجْرَاهُ أَوْ صَدَقَةً أَخْرَجَهَا مِنْ مَالِهِ فِي صِحَّتِهِ وَحَيَاتِهِ يَلْحَقُهُ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِ

Artinya: “Sesungguhnya amal dan kebajikan yang dapat menyusul orang mukmin setelah dia meninggal dunia di antaranya yaitu: ilmu yang disebarkan, anak sholeh yang dia tinggalkan, mushaf Al-Qur’an yang dia wariskan, masjid yang dibangunnya, rumah tinggal pagi perantau yang dia bangun, sungai yang dia alirkan (irigasi), dan sedekah harta yang dikeluarkannya saat sehat dan hidup. Seluruh amal dan kebajikan ini akan menyusul orang mukmin sepeninggalannya dari dunia.” (HR. Ibnu Majah).

Membangun masjid dan membangun rumah untuk mereka yang membutuhkan termasuk ke dalam amal jariyah yang akan mendatangkan pahala yang tidak terputus hingga meninggal dunia. Kebermanfaatan bangunan atau tanah yang diwakafkan selama di dunia akan terus menghasilkan pahala.

Bangunan yang berdiri di atas tanah wakaf Habib Bugak AsyiBangunan yang berdiri di atas tanah wakaf Habib Bugak Asyi/ Foto: Dok Baitul Asyi

4 Amal Jariyah yang Tidak Putus Pahalanya

Selain amal jariyah bersifat situasional yang terdiri dari tujuh amalan, ada tiga perkara utama lain yang juga termasuk ke dalam amal jariyah. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadis berikut:

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Artinya: “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang sholeh.” (HR Muslim).

Hadis berikut menyebutkan beberapa amalan yang termasuk amal jariyah dan akan mendatangkan pahala bagi orang yang sudah meninggal, di antaranya adalah sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang sholeh.

Berikut ini InsertLive rangkum 4 amal jariyah yang bisa kita lakukan selama di dunia:

1. Membangun lembaga pendidikan

Membangun lembaga pendidikan seperti sekolah, madrasah, pondok pesantren, taman pendidikan Al-Qur’an, dan sejenisnya juga termasuk ke dalam amal jariyah. Selama bangunan tersebut memberikan manfaat bagi orang banyak di dunia, maka pahala akan terus mengalir walau yang membangun telah meninggal dunia.

2. Mengajarkan ilmu yang bermanfaat

Tidak hanya membangun bangunan pendidikan yang bermanfaat bagi orang banyak, mengajarkan ilmu untuk orang lain juga termasuk amal jariyah. Ilmu yang tersebar dan mengalir ke banyak orang akan mendatangkan pahala yang tidak terputus.

3. Menanam pohon

Menanam pohon akan mendatangkan pahala yang tidak akan pernah terputus kepada orang yang menanamnya. Meskipun orang yang menanamnya tersebut telah meninggal dunia, ia akan mendapatkan pahala yang terus mengalir karena pohon yang ia tanam mendatangkan rezeki pada orang di sekitarnya.

4. Membangun irigasi

Sebagaimana dengan yang disebutkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, membangun saluran irigasi juga termasuk amal jariyah situasional yang juga akan mendatangkan pahala yang tidak ada habisnya.

Dalil Al-Qur’an dan Hadis Amal Jariyah

Ada beberapa dalil dalam Al-Qur’an dan hadis yang menjelaskan tentang apa saja yang termasuk ke dalam amal jariyah. Mengutip dari detikcom, salah satu hadis tersebut adalah hadis riwayat Baihaqi yang menyebutkan tujuh amalan yang akan mendatangkan pahala yang tak terputus hingga kita meninggal dunia.

سَبْعٌ يَجْرِيْ لِلْعَبْدِ أَجْرُهُنَّ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِ وَهُوَ فِي قَبْرِهِ : مَنْ عَلَّمَ عِلْمًا ، أَوْ أَجْرَى نَهْرًا ، أَوْ حَفَرَ بِئْرًا ، أَوَ غَرَسَ نَخْلًا ، أَوْ بَنَى مَسْجِدًا ، أَوْ وَرَثَ مُصْحَفًا ، أَوْ تَرَكَ وَلَدًا يَسْتَغْفِرُ لَهُ بَعْدَ مَوْتِهِ

Artinya: “Ada tujuh amalan yang pahalanya tetap mengalir untuk seorang hamba setelah dia meninggal, padahal dia berada di dalam kuburnya: (1) orang yang mengajarkan ilmu agama, (2) orang yang mengalirkan sungai (yang mati), (3) orang yang membuat sumur, (4) orang yang menanam kurma, (5) orang yang membangun masjid, (6) orang yang memberi mushaf Al-Qur’an, dan (7) orang yang meninggalkan seorang anak yang senantiasa memohonkan ampun untuknya setelah dia wafat.” (HR Baihaqi).

Di dalam surah Yasin ayat 12 juga telah dijelaskan mengenai kebermanfaatan amal jariyah bagi yang mengerjakannya:

إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَىٰ وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ ۚ وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ

Innā naḥnu nuḥyil-mautā wa naktubu mā qaddamụ wa āṡārahum, wa kulla syai`in aḥṣaināhu fī imāmim mubīn

Artinya: “Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuzh).” (QS. Yasin: 12).

Nah, itu dia beberapa amal jariyah yang bisa kita kerjakan selama di dunia. Semoga kita berkesempatan untuk mengamalkannya agar dapat memperoleh pahala yang tidak ada habisnya meskipun telah meninggal dunia nanti.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *