PALEMBANG, SUMEKS.CO – Bravo. Dua pelaku penganiayaan terhadap adik kandung Bupati Muratara almarhum m Abadi (45) berhasil ditangkap.
Kedua pelaku yakni Arwan dan Iriansyah diringkus di Dusun Batu Kucing, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara, Rabu 6 September 2023.
“Keduanya sudah diamankan dan saat ini masih dalam perjalanan ke Polda Sumsel,” ujar Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK usai melayat ke rumah duka.
Sebelumnya, Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK ikut melayat adik Bupati Muratara di rumah duka Rabu 6 September 2023.
Bersama sejumlah Pejabat Utama Polda Sumsel, Kapolda tiba di rumah kerabat almarhum M Abadi (45) sekitar pukul 15.30 WIB.
Kapolda dan rombongan disambut langsung Kapolsek Sukarami Palembang Kompol M Ikang Ade Putra SIK dan keluarga besar almarhum.
Saat Kapolda Sumsel tiba, Bupati Muratara Devi Suhartoni sedang salat Ashar dan sekaligus akan melakukan salat jenazah di Masjid yang persis berada di depan rumah tempat korban disemayamkan.
Informasi yang diperoleh, istri korban Abadi saat ini belum tiba di Palembang dan masih menunggu transit di Jakarta dari penerbangan asal Lombok.
Jenazah almarhum M Abadi (45), adik kandung Bupati Muratara yang meregang nyawa Selasa malam disemayamkan di rumah duka di Palembang.
Tampak Bupati Muratara H Devi Suhartoni duduk di depan rumah nampak begitu tabah.
Mengenakan kemeja tangan panjang warna hitam dan bersarung merah, politisi PDI Perjuangan ini terlihat hanya tertegun.
Tampak juga sejumlah tokoh terlihat sudah terlebih dulu datang melayat ke rumah duka.
Diantaranya Gubernur Sumsel, H Herman Deru yang melayat ke rumah duka usai menghadiri kegiatan di asrama haji.
Rencananya juga Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK juga akan melayat ke rumah duka.
Jenazah almarhum Abadi akan dimakamkan ba’da ashar di TPU Kebun Bunga.
Polisi masih terus memburu dua pelaku yang melakukan penganiayaan terhadap korban M Abadi (45), adik kandung Bupati Muratara H Devi Suhartoni hingga meregang nyawa.
Juga sempat menyebar luas, motif penganiyaan terhadap warga Desa Belani, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara, itu karena Pilkades. Namun, hingga saat ini motifnya masih menjadi tanda tanya.
Kapolres Muratara AKBP Koko Arianto Wardani melalui Kasat Reskrim AKP Sopian Hadi belum bisa menjelaskan secara rinci mengenai motif penganiayaan tersebut.
“Kami masih fokus mengejar kedua pelaku, doakan saja bisa terungkap cepat,” ujar AKP Sopian.
Hanya saja, dari informasi yang dihimpun, motif penganiayaan itu dipicu masalah pengadaan catering dan keamanan.
Termasuk moving alat berat di sebuah perusahaan migas yang ada di Muratara.
Sebelum peristiwa berdarah itu terjadi, sempat digelar rapat melibatkan Camat Rawas Ilir, Pj Kades Belani, termasuk korban Abadi.
“Diduga membahas masalah proyek pengeboran migas,” kata sumber yang enggan disebutkan namanya.
Proyek tersebut sebelumnya didapatkan Arwan dan rekan-rekannya dan diduga terjadilah gesekan dan berujung pada penganiayaan.
Diketahui, Polres Muratara juga akan melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap Camat Rawas Ilir dan Plt Kades Belani, Kabupaten Muratara.
Pasalnya, keduanya menjadi saksi penganiayaan secara langsung terhadap adik Bupati Muratara yang mengakibatkan salah satu koban tewas dengan luka bacokan.
Kapolres Muratara AKBP Koko Arianto Wardani melalui Kasat Reskrim Polres Muratara, AKP Sopian Hadi saat dikonfirmasi Rabu 6 September 2023 menuturkan untuk situasi di Desa Belani saat ini sudah kondusif.(*)